SESAL
Oleh: Sofi Lisdayanti
Bagaimana bisa setiap pikir selalu ada
Mengemas masa memeluk semesta
Ada yang beda seperti tak bermakna
Riuh suara sesal menjalar mengutuk dunia
Bagaimana bisa aku melupa
Zona waktu kala itu selalu menyerta
Menenguk segelas es yang manis terasa
Bukan karenanya tapi karenamu
Setiap kilo perjalananya terasa singkat
Bercerita tentang puan yang mungkin disandingmu sekarang
Tasbih yang sempat ku genggam erat kini menemukan tuannya
Pada akhirnya sesal itu milik ku, dan selamat atasnya
(September, 2024)
Komentar
Posting Komentar