Postingan

JAYALAH NEGERIKU Oleh: Sofi Lisdayanti

Aku berpijak di atas tanah sejarah Meninggalkan peluh dan darah Tiba waktunya singsingkan kerah Terbitkan senyum yang sempat punah Aku maknai setiap stanza Indonesia raya Aku hormati lambaian bendera sang saka Aku kawani garuda menjaga persada Bakti kagumku padamu sang zamrud khatulistiwa Di dalam hati telah terpatri Ikrar sumpah mengalir bakti Dari kami Bima dan Srikandi Menjaga kehormatan ibu pertiwi Teruntuk tanah tumpah darah Di bawah kilauan senja merah ku sembahkan rasa cinta yang membuncah Untukmu, tanah pusaka nan ramah tamah

SELAMAT DATANG PERDAMAIAN Oleh: Sofi Lisdayanti

Ada hal yang terasa berbeda Setelah air tuhan turun  Pelangi bersembunyi diantara mega Ada hal yang terasa sirna Setelah petang, raja malam datang Kelip bintang urung hiasi dunia Haruskah aku berdiam diri Mengeja bait-bait toleransi yang hampir mati Haruskah aku berpura kelu Merangkum larik-larik rindu yang tak jua menggebu Haruskah aku menutup netra Meraba diksi-diksi suara yang tak lagi sama Bersatulah tanpa perlu meragu Perbedaan bukan kelemahan Justru menjadi sebuah kekuatan  Bersama hidup damai dalam persatuan Dipenghujung waktu Sebelum aku berlalu Saatnya kita berbenah diri Serentak menyuarakan nurani Hiasi dunia dengan prilaku mulia Dan lihatlah ilusi menjadi nyata Melihat dunia bersorak gembira Tanda perdamaian di depan mata

Sampaikanlah, Burung

Sampaikanlah, Burung oleh: Sofi Lisdayanti Bagai sepasang burung yang terbang mengangkasa Mengawang bebas mengipas sayap Dianggungnya silih bertukar Bersanding di udara Bersapa dengan mega Entah kemana melayang terbang Mengedar di garis edar Sampailah hinggap bertengger di mayang pinang Menyampaikan sebuah pesan Suaranya bersaut-sautan arti apa yang kou kandung Tak banyak yang membenakan Sebagian lagi tak mengerti Ku hampiri lalu kou pergi Apa yang hendak kou sampaikan Apa yang telah kou rahasiakan Kemarilah kembali ceritakan Sampaikanlah, burung aku penasaran

Kemanakah?

Kemanakah? oleh: Sofi Lisdayanti Bosan bermukim dalam gelap Mngembaralah katamu Bukan ke punck gunung yang tinggi Bukan ke tepi lautan biru yang permai. Tapi ke danau yang dangkal Juga ke jalan yang terjal. Namun tak ku tmukn yang kucari. Kerimba mana aku berlari, Mencari jejak diri. Kebukit mna aku berjalan Mencari perlindungan. Kemanakah aku harus mengembara? Entah kmna aku tak tahu, Lari ke gunung memuncak sunyi. Lari ke laut menepi sepi.

Pak Min Mati di Lumbung Padi

Pak Min Mati di Lumbung Padi Oleh: Sofi Lisdayanti Disebuah jalan terlihat sebuah bangunan yang memanjang dan berdiri kokoh yang cukup menarik perhatianku, bangunan tersebut berada di tempat kelahiranku. Bangunan itu adalah sebuah bendungan yang masyarakat disini menyebutnya dengan nama bendungan Parisdo atau Walahar, nama itu diambil sesuai dengan nama desa dimana bendungan ini berada, arsitekturnya mengingatkan ku pada bentuk bangunan sisa penjajahan Belanda lainnya yang masih bisa kita temui di berbagai pelosok tanah air. Seperti dugaanku sebelumnya, masyarakat di sekitar bendungan ini menyebutkan bahwa bendungan walahar dibangun pada masa penjajahan Belanda. Bangunan bendungan yang membendung sungai lebarnya sekitar 50 m . Pada dinding di atas jalan masuk terdapat tulisan “Bendung Walahar Kali Tjitarum Mulai Dipakai 30 Nopember 1925 untuk mengairi sawah luas 87.506 ha”. Bangunan dam terdiri tiga susun. Bagian dasar merupakan bagian dam, di atas dam terdapat jembatan

Media Pelajaran Kreatifitas Snakes and Lasdders

Gambar
Media Pelajaran Kreatifitas Snakes and Lasdders

Kritik Sastra novel hujan

Gambar
Karya: Tere Liye Kisah Tere Liye Bersama Hujan (Kritik Sastra dalam Novel Hujan Karya Tere Liye) Disusun Oleh: Sofi Lisdayanti (1441172107071) Tere Liye adalah nama pena dari Darwis, beliau berasal dari pedalaman sumatera yang berprofesi sebagai Akuntan. Menulis baginya hanya sekedar hobi, pengisi waktu luang. Tere Liye merupakan nama pena seorang penulis berbahasa Indonesia. Tere Liye telah menghasilkan belasan novel, Ia bisa di anggap salah satu penulis yang telah banyak menelurkan karya-karya best seller. Saat ini ia telah menghasilkan banyak karya, bahkan beberapa di antaranya telah di angkat ke layar lebar. Darwis lahir pada tanggal 21 Mei 1979 di pedalaman Sumatera Selatan. Ia merupakan anak keenam dari tujuh bersaudara yang berasal dari keluarga petani Namun walaupun berasal dari pedalaman, sastra adalah sastra dimanapun ia berada. Berbeda dari penulis-penulis yang lain, Tere Liye memang sepertinya tidak ingin di publikasikan ke umum terkait kehidupan pribadinya. Hal i